Jakarta – KOMNAS Perlindungan Anak menggelar konferensi pers pada Kamis, (28/12/23) terkait catatan akhir tahun 2023. Konferensi pers dilaksanakan secara offline di Kantor KOMNAS Anak, Jakarta Timur. Kamis (28/12/23).
Konferensi pers dipimpin langsung oleh PJS Ketua Umum, Lia Latifah, S.E., S.Pd., M.Pd., dan didampingi Sekretaris Jenderal, Pravistania Rhemadiara Putri, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Ketua Dewan Pembina, Rostimaline Munthe, Anggota Dewan Pembina, Roestin Ilyas, dan Dewan Komisioner Investigasi Kasus dan Analisis Data, Dr. Imaculata Umiyati.
Di dalam konferensi pers tersebut KOMNAS Anak mencatat kasus pengaduan hak anak sepanjang tahun 2023 mencapai 3.547 kasus, dengan rincian kasus kekerasan fisik 958 kasus, kekerasan psikis 674 kasus, dan kekerasan seksual yang mendominasi 1.915 kasus. Tahun 2023 ini kasus anak mengalami peningkatan 30% dibandingkan dengan tahun 2022.
KOMNAS Anak telah melakukan sosialisasi dan edukasi ke 120 sekolah yang didatangi, ditemukan 16.720 kasus bullying yang dialami anak-anak, 10.314 anak mengalami korban pornografi, dan anak yang memiliki konten pornografi sebanyak 9.721 anak. Dan berdasarkan tempat kejadian terdapat di tiga lingkungan yakni 35% keluarga, 30% sekolah, 23% sosial, dan 12% tidak disebutkan.
KOMNAS Anak telah menyelesaikan beberapa kasus anak, antara lain kasus yang telah selesai didampingi dan viral menjadi perhatian masyarakat yakni kasus SPI, kasus pembunuhan sorong, dan kasus syarifah jambi. Dan kasus yang masih diproses oleh KOMNAS Anak yakni kasus bullying di Bekasi, kasus kekerasan fisik Inara, kasus 4 anak dibunuh Ayah di Jagakarsa, kasus perebutan anak Sapuro, dan kasus bayi dimasukkan ke dalam bak mandi.
Kinerja KOMNAS Perlindungan Anak tidak berhenti di tahun 2023. Namun, akan ditindaklanjuti kembali pada tahun 2024 yang akan datang.
