Hot Fakta ll Bangkit ‘ Sembuh ‘ dari Pusaran Covid 19, berjuang 28 hari

  • Whatsapp

Lampung – Kisah nyata cerita korban pasien Covid 19 yang terkonfirmasi positif dan menajalani isolasi mandiri selama 28 hari.

AP (51) adalah seorang Pegawai Negeri Sipil yang berdinas di Pemerintah Kabupaten Pringsewu.

Bacaan Lainnya

Berawal dari kepergiannya ke Jakarta dalam rangka tugas. Berikut hasil wawancara Tim Hot Fakta.

Saya pergi kejakarta rapat, tanggal 17 dan tanggal 18 pulang, itu berangkat tidak naik kendaraan sendiri karena jakarta lagi rawan.

Tidak tau tidak paham, entah saya kena waktu rapat atau diperjalanan saya tidak paham.

Tanggal 24 itu saya demam, suhu saya 37 derajat, saya minum obat penurun panas, tanggal 25 demamnya tidak hilang.

Tanggal 26, saya inisiatif cek antigen dibandar lampung, hasilnya posotif.

Setelah hasilnya positif, karena besoknya hari minggu saya tidak bisa cek ke dokter.

Hari senin tanggal 28, saya coba VCR hasilnya positif. Dari situlah saya isolasi mandiri.

Taggal 29, baru hilang rasa, sama hilang penciuman. Jadi, cium apapun tidak kerasa. Makan apapun g kerasa.

Tapi, kalau makanan itu pedes bener baru kerasa atau asin benar baru ada rasa tapi kalau normal normalnya g kerasa.

Tanggal 29 sampai tanggal 2, jadi tanggal 3 saya sudah normal penciuman.

Dan saya coba swab lagi ternyata hasilnya CTC turun dari 33 menjadi 27, 28.

Saya kuatir ada apa apa, saya cek ke rumah sakit untuk cek paru paru tanggal 3 itu, dironsen paru paru saya, di cek ternyata ada penomial pengkabutan pada paru paru.

Dari itulah di kasih obat anti virus, karena waktu itu ada batuk dikasih obat batuk, anti biotik dan vitamin.

Tanggal 3, saya isolasi karena Intruksi dari dokter harus 15 hari mulai tanggal 28.

Karena 14 hari jatuhnya hari senin. Tanggal 17, saya periksa lagi ke rumah sakit umum ternyata masih positif setelah 14 hari. Tapi, CT nya 37 derajat.

Saya cek lagi paru parunya, dari dokter paru paru. Kan obatnya itu habis 10 hari.

Saya minta obat lagi, karena paru paru saya sudah bagus tinggal Vitamin saja dikasih saya suruh isolasi nambah lagi isolasi 14 hari lagi.

Tapi karena daya sudah bosen isolasi akhirnya tujuh hari saya coba swab lagi tanggal 19 ternyata negatif.

Total isolasi hampir sebulan. 28 hari, mulai tanggal 24 sampai tanggal 19.

Kalau saya tidak ada gejala, cuma batuk aja sama .demam diawal awalnya, jadi dari tiga hari pertama itu demam, setelah demam hilang penciuman dampai hari ke 7 dan serelah itu g ada gejala.

Tapi ya memang harus banyak Olah raga dan makan vitamin selain makan obat dari dokter.

Covid itu ada, dan saya sendiri pernah mengalaminya, yang cerita orang bahwa hilang penciuman, hilang rasa itu memang benar. Jadi, kita nyium apapun tidak ada bau sama sekali kalau kita cium.

Memang covid itu ada. Dan semua itu tergantung dari diri kita. Kalau kita pada saat menghadapi covid mental kita down itu yang menyebabkan imun kita turun.

Jadi, harus tenang untuk meningkatkan imun kita. Imun kita ditimbulkan dari diri kita.

Jadi, yang namanya obat obat Covit itu hanya untuk obat yang gejalanya.

Misalnga, saya demam dikasih obat demam untuk nurunin demamnya
Obat batuk untuk ngilangin batuknya.

Jadi, obat covid itu tidak ada. Tapi, Covid itu ada. Saya juga ngalami.
Cukup sengsara diisolasi selama 14 hari.

Karena kita tidak boleh berhubungan dengan orang, orang yang mengantarkan makanan harus pakai apd.

Saya kemarin juga pakai piring yang sekali pakai, gelas sekali pakai. Pokoknya benar isolasi

Bosen, maka saya sarankan gunakan prokes benar karena Covid itu benar ada. Karena kita tidak tahu bisa kena Covid dimana.

Olah raga, banyak banyak berdoa kita tidak tau kita dihari keberapa apakah kita akan turun, dan satu lagi yang benar benar kita kontrol kadar oksigen.

Tiap hari cek kadar oksigen kita dalam darah. Karena kemarin ini harusnya berjemur karena situasi tidak ada panas.

Tujuan kita isolasi yaitu menghindari penularan dan meningkatkan imun tubuh.
Harus banyak banyak istirahat.

Penulis : Tim Hot Fakta

Loading

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *