Lampung – Buaya adalah reptil terbesar di dunia yang terkenal ganas dan umumnya di hindari oleh manusia.
Lain halnya di pekon Banjar Negoro kecamatan Wonosobo Tanggamus, kemunculan reptil besar ini justru menjadi tontonan masyarakat di sekitar lokasi sungai Semaka tepat nya di sekitar jembatan penghubung Banjar Negoro dan Kanoman.
Menurut warga buaya dengan ukuran besar lebih dari satu ekor kerap kali muncul di pinggiran sungai dalam waktu tertentu untuk berjemur .
Seolah terbiasa buaya tersebut tidak lagi terusik dengan keramaian orang yang sedang menontonnya.
Buaya muara Semaka kini kian berkembang banyak hingga bermigrasi sampai kehulu sungai dengan rata rata berukuran 3 meter hingga lebih.
Dari data yang di terima dari pemerintah setempat sekurangnya lebih dari 7 orang dalam satu tahun terakhir sudah warga yang beraktivitas di sungai Semaka berkonflik dengan buaya.
Warga yang berkonflik meliputi Pekon Banjar Sari 4 orang, Sudimoro 2 orang, Purnomo 1 orang.
Dengan banyaknya jumlah buaya dari hulu sampai kehilir sungai Semaka menjadi ancaman serius bagi warga yang beraktivitas di sungai.
Wargapun berharap agar pemerintah bisa mengatasi permasalahan buaya tersebut guna meminimalisir konflik buaya dengan manusia.
(Hardi Suprapto)