Mbah Sumarto akui mimpiin anak dan menantunya tiga kali

  • Whatsapp

Pesawaran (Lampung) – Saya mimpiin tiga kali. ” Dia datang pakai kaos kutang warna putih pakai kaca mata celana biru. Anak saya pakai baju kembang kembang kuning paaki gelang, Jualan bubur, yang laki laki mikul yang perenpuan yang jualin,”

Mimpi itu diceritakan Sumarto, seorang kakek yang sudah berusia 70 tahun. Sumarto sendiri merupakan orang tua kandung dari Riani. Pasutri yang menjadi korban keganasan mbah Slamet Tohari sang dukun yang sudah menghilangkan nyawa anak dan menantunya.

” Riani itu anak kandung saya. Kalau Suheri menantu saya. Riani itu anak yang je 2. Anaknya itu memiliki sosok yang baik,” ucap mbah Marto saat di wawancarai di rumah kediannya di Desa Kalirejo Kecamatan Negeri Katon Pesawaran Lampung. Pada Jumat (06/04/23).

Dengan terbata terbata sang kakek menceritakan bahwa sebelum kejadian sempat memimpikan anak dan menantunya itu sebanyak tiga kali dalam mimpi tidurnya itu.

” Pertama kali dia datang pakai kaos kutang putih pakai kaca mata celananya biru. Kedua, anak saya pakai baju kembang kembang kuning pakai gelang. Ke tiga, mimpi lagi jualan bubur. Yang laki mikul yang perempuan jualin. Itu sebelum kejadian,” jelasnya.

Selain itu, sebelumnya mbah Marto pernah berkomunikasi dengan anak itu melalui video call. ” Terakhir, sekali cuma nawarin pak kalau mau rokok minta ama Rani cuma itu. Saya lihat anak saya lagi didapur. Menantu saya masih kerja bangun rumah,” ungkapnya.

Juga, sosok mbah Slamet yang sudah menghilangkan nyawa anak dan menantunya itu. Diakui mbah Manto bahwa dirinya belum pernah melihat atau tidak mengenalnya. ” Belum pernah komunikasi, orangnya seperti apa. Cuma denger saja ,” terangnya.

Mbah Marto dan keluarga berharap agar pihak kepolisian memberikan hukuman seberat beratnya terhadap pelaku. ” Orang sadis dihukum setimpal. Pembalasan. Kesalahan apa kesalahan apa kok bisa anak saya dibunuh. Kalau memang pekerjaan sadis harus di balas sadis,” pintanya.

Sebelumnya, Rani anak kedua dari buah hati Suheri dan Riani mengatakan bahwa sebelumnya Rani pernah berkomunikasi dengan orang tuanya melalui video call. Rani memastikan bahwa kedua orang tuanya itu berada dirumah kediaman mbah Slamet sang dukun penghilang nyawa 12 orang. (Man).

Loading

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *