Banyumas – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan Desa Wisata Pekunden yang berada di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sebagai salah satu dari 75 Desa Wisata Terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.
“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, maka saya nyatakan Desa Wisata Pekunden menjadi desa wisata terbaik di Indonesia,” kata Menparekraf Sandiaga usai melakukan visitasi Desa Wisata Pekunden, Minggu (11/6/2023).
Desa Wisata Pekunden yang berada di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah adalah desa wisata berbasis kreatif yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Wisanggeni.
Pokdarwis Wisanggeni menyadari sumber daya daya alam di desa yang dapat menjadi daya tarik atau atraksi wisata sangatlah terbatas. Potensi alam yang dimiliki berupa Sungai Serayu di wilayah utara dan hamparan sawah di wilayah selatan.
Dalam rencana kerja jangka panjang, nantinya akan dilakukan pengembangan daya tarik wisata berupa edukasi menanam padi.
Dengan keterbatasan tersebut, tidak menghalangi semangat dan kreativitas Pokdarwis Wisanggeni untuk menghadirkan destinasi wisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Karenanya masyarakat desa sepakat mengemas sejumlah paket wisata edukasi untuk ditawarkan kepada wisatawan, agar dapat memberikan pengalaman yang berbeda.
Mulai dari belajar membuat kuliner tradisional nopia, belajar cara memainkan alat musik tradisional gamelan, membatik, belajar tarian Lengger Banyumas, belajar proses pembuatan Teh Telangsa, hingga memetik buah naga yang sangat diminati wisatawan.
Desa Wisata Kreatif Pekunden pun memiliki _tag line_ “kuncara” yang berarti terkenal atau tersohor. Dengan harapan Desa Wisata Pekunden mampu menjadi desa wisata yang dikenal oleh wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
Untuk mewujudkan harapan tersebut, Menparekraf Sandiaga berencana akan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk membuat sebuah pola perjalanan atau _travel pattern_ di Kabupaten Banyumas agar dapat menghubungkan sejumlah destinasi wisata yang sudah ada di Banyumas lainnya.
“Karena di Banyumas ini konektivitasnya sudah sangat mumpuni. Kita bisa menjangkau Banyumas dari Jakarta relatif sangat mudah. Tadi saya dari utara juga sangat mudah. Jadi yang disebut sebagai pola perjalanan atau _travel pattern_ ini akan kita kembangkan bersama dengan Kadispar Kabupaten Banyumas. Kadispar ini yang nanti akan menginisiasi bersama Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf,” kata Sandiaga.
Dengan dikembangkannya _travel pattern_, diharapkan dapat memberikan pengalaman berwisata yang lebih berkualitas bagi wisatawan sesuai dengan tren wisata ke depan yang bersifat _personalize, customize, localize, and smaller in size_ di Kabupaten Banyumas.
Salah seorang Pengelola Kebun Buah Naga, Sutrisno membenarkan bahwa di Desa Pekunden memang memiliki keterbatasan sumber daya alam namun banyak hal lain yang dapat mendukung kegiatan pariwisata. “Tapi alhamdulillah karena kreativitas dari masyarakat jadi satu kesatuan sehingga dibentuklah Pokdarwis, maka ini terbentuk sebagai desa wisata kreatif,” ujarnya.
Berkat paket wisata edukasi buah naga yang digagas oleh Pokdarwis, kebun buah naga milik Sutrisno yang memiliki luas lahan 1.400 m, tidak hanya mampu meningkatkan minat konsumen untuk memborong buah naga hasil panennya, tapi juga mampu menarik wisatawan untuk berkunjung.
“Paket wisata edukasi digagas oleh Pokdarwis. Jadi kalau ada kunjungan tapi belum panen, maka kita mengadakan edukasi mulai dari penanaman bibit hingga cara memotong buah naga. Karena boleh dikatakan itu pohon berduri,” kata Sutrisno.
*Ponpes “An-Nur” Purwokerto onboarding Digital*
Usai melakukan visitasi ke Desa Wisata Pekunden, Banyumas, Jawa Tengah, Menparekraf Sandiaga melanjutkan agendanya dengan bersilaturahmi dan berdialog interaktif di Pondok Pesantren Putra-Putri Assalafi “An-Nur”, Purwokerto, Jawa Tengah, Minggu (11/6/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Menparekraf Sandiaga mengatakan bahwa pondok pesantren An-Nur memiliki peluang untuk mencetak lapangan kerja. Namun perlu didukung dengan kegiatan-kegiatan UMKM dan ekonomi kreatif.
Ponpes Putra-Putri Assalafi “An-Nur” sendiri telah memiliki beberapa usaha di bidang ekonomi kreatif seperti koperasi, produksi tempe, depot air minum isi ulang, hingga pertanian dan perternakan yang perlu dioptimalkan dan didukung dengan ekosistem digital.
Kemenparekraf sendiri memiliki beberapa program untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing para santri sepeeri program Widuri (Wirausaha Digital Mandiri), BEKUP (Baparekraf for Start Up), hingga Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI).
“Oleh karena itu saya akan berjuang untuk menghadirkan program-program yang mengutamakan program ekonomi rakyat. Itu yang ingin kita pastikan untuk menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024,” kata Sandiaga.
Turut mendampingi Menparekraf, Staf Ahli Menparekraf Bidang Inovasi dan Kreativitas Kemenparekraf/Baparekraf, Restog Krisna Kusuma; Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua; Direktur Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, & Pameran (MICE) Kemenparekraf, Masruroh; dan Bupati Banyumas, Achmad Husein.(*)