Keluarga beberkan kronologis penganiayaan hingga alami 80 jahitan

  • Whatsapp

Lampung – Keluarga korban dan rekannya beberkan kronologis kejadian penganiayaan yang mengakibatkan seorang remaja mengalami luka sayatan lebih dari 40 jahitan.

Diketahui, korban mengalami luka yang cukup serius dibagian punggung dan kepala belakang bagian bawah akibat luka sayatan pisau pelaku. Sehingga, korban harus mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Sukoharjo Pringsewu Lampung.

Bacaan Lainnya

Diceritakan korban yang merupakan warga  Pekon Waringinsari Barat Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Lampung. Kronologis kejadian bermula dari dirinya bersama temannya pulang dari bengkel dengan mengendarai sepeda motor berboncengan..

Namun, ditengah perjalanan korban berpapasan dengan pelaku di pasar Sukoharjo 3 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Lampung.

“Habis nongkrong dari bengkel. Dari bengkel itu, sekitar jam 12.30-an itu mau pulang ke rumah. Terus, dijalan berpapasan dengan pelaku di samping pasar Sukoharjo. Dia manggil, terus saya berhenti,” ucap Bagus Fajri Ramadhan pada Sabtu (24/06/23).

Setelah berhenti, korban mengira bahwa yang memanggil itu temannya. Karena itu, korban balik lagi menghampiri yang memanggilnya.

“Dikira saya itu kawan saya. Akhirnya, saya balik lagi nyamperin. Saya bertanya, ada apa mas. Dari situ, dia langsung bilang berantem yuk. Sambil nodongin pisau ke perut langsung saya tangkis,” ungkapnya.

Lanjutnya, dari situ belum sadar kalau itu pusau. Terus dia memukul kepala. Saya nunduk, kena belakang kepala. Baru kerasa kayak ada tusukan. Dari situ, baru sadar kalau itu pakai pisau.

Kemudian, saya minta tolong sama teman saya, pisahin. Di pisah sama teman saya dan teman pelaku.

“Saya dijorokin, biar bisa kabur. Saya langsung ambil motor. Kabur balik ke bengkel lagi,” jelasnya.

Waktu itu, korban berdua sama temannya. Namun, waktu kejadian tidak ada perkelahian. Karena, korban berusaha menghindar saat pelaku menyerang.

” Enggak ada perkelahian. Tiba-tiba pelaku langsung menyerang. Saya tidak pingsan. Gimana caranya nyelamatin diri sendiri. Langsung lari ke bengkel minta tolong suruh jemput kawan saya yang tertinggal di lokasi.Terus, saya dilarikan ke Puskesmas Sukoharjo,” tandasnya.

Hal senada diungkapkan teman korban yang melihat secara langsung peristiwa penganiayaan yang dilakukan oleh pelaku terhadap korban.

” Awal mulanya, saya sama bagus main di bengkel. Habis itu, pulang sekitar jam 12.30-an. Tepat di pasar, simpangan sama motor pelaku, terdengar memanggil cuk,” ucap Edi Prasetyo.

Kemudian, saya berhenti. Nengok ke belakang, orang itu masih berhenti. Kita putar balik, pas kita berhenti di sebelahnya pelaku sambil berbicara dengan nada keras.

” Ayo berantem, seperti nantangin kayak gitu. Kita hanya diam, tapi orang itu tetap kepengin ngajak berantem,” jelasnya.

Lanjutnya, kita turun dari motor. Pelaku juga turun dari motor dan berdekatan sama teman saya. Dan saya tidak tahu kalau anak itu bawa sajam dan langsung menyerang korban.

“Tiba-tiba langsung nusukin pisaunya ke perut dan teman saya tidak tahu. Habis itu, saya kan tahu dia ngambil pisau, dia udah ngacak, membabi buta sudah kena tubuh korban. Saya berusaha melerai memisah keduanya sambil memegang tangan pelaku untuk merebut pisaunya,” terangnya.

Masih kata Edi, giliran sudah kepegang tangannya, teman saya bilang Pras dia bawa sajam segala macam. itu tangan enggak kepegang sama saya saya melihat teman saya itu teman saya sudah berdarah segala macam

Habis itu, ada motor lewat. Saya minta bantuan. Tapi enggak dibantuin. Dan saya tetap megang tangan pelaku. Saya nengok ke belakang ngomong sama bagus.

“Gus buruan cari bantuan. Bagus langsung naik motor sendirian jalan arah ke bengkel. Saya ditinggal berdua. Dan saya ngamanin pisau segala macam. Pelaku lepas. Terus temennya pelaku itu kabur,” ungkapnya.

Pun juga, diceritakan Paman korban. Bahwa, keponakannya itu alami luka yang cukup fatal karena di kepala bagian belakang dalem, ngucur darahnya.

Terus, luka di punggung dari ujung ketiak kanan sampai ujung ketiak sebelah kiri itu panjang.

“Menyedihkan, kalau melihat lukanya itu. waktu awal-awal habis terjadi tragedi, insiden, ngeri karena lukanya lebar banget. Darahnya ngucur, adik saya itu sampai pucat. Pucat, dia sok, darah keluar banyak. Karena, nahan sakit dari sayatan atau tusukan atau bacokan,” jelasnya Wisnu.

Saya rawat, dirawat. Bagaimana, agar korban mendapatkan perawatan, biar cepat pulih lukanya.

“Jahitan di punggung sekitar 40-an. Kalau bagian kepala tidak kelihatan jahitannya. Kalau menurut keterangan dokter atau perawat yang ada di rumah sakit pada waktu itu sekitaran yang dalam itu sekitar 80-an jahitan,” terangnya.

Menurutnya, keponakannya itu fisiknya sangat kuat karena tidak pingsan. Cuma lemas saat sampai di Puskesmas karena banyak mengeluarkan darah.

“Pucat, dia tiduran. Saya takutnya ada apa-apa, ternyata hanya lemas karena banyak keluar darah,” tutupnya.

Berdasarkan Press rilis dari Humas Polres Pringsewu saat ini pelaku sudah diamankan di Mapolsek Sukoharjo untuk dimintai keterangan. Pelaku inisial EGP (18) warga Pekon Sukoharjo 3 Barat Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Lampung.(Man).

Loading

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *