Lampung – Gabungan TNI, Polri dan Pemerintah Daerah Tanggamus Lampung gelar apel kesiapsiagaan bencana di lapangan pemkab setempat. Selasa ( 25/10/22).
Apel yang dihadiri oleh Bupati Tanggamus, Wakil Bupati, Dandim 0424 Tanggamus, Kapolres Tanggamus dan Forkopimda Tanggamus.
Dalam sambutannya Bupati Tanggamus Dewi Handajani menyampaikan bahwa proses pembangunan berkelanjutan bertumpu pada tiga faktor yaitu kondisi sumber daya, kualitas lingkungan dan kependudukan. Bila dikaitkan dengan penanggulangan bencana pembangunan berkelanjutan memiliki hubungan yang erat.
” Ini perlu perhatian, terutama untuk para camat. Jadi, jangan ada suatu peristiwa bencana tapi langsung minta penanganan dari kabupaten. Coba ditangani terlebih dahulu, sepanjang masih bencana level pekon,” ucapnya.
Selain itu kata Dewi, berdasarkan data dari BPBD Tanggamus dari tahun 2002 – 2022 ancaman bencana Hidrometeorologi terus meningkat dan mendominasi.
” 90 % bencana yang terjadi di Kabupaten Tanggamus Lampung merupakan bencana Hidrometeorologi. Seperti yang terjadi di Kecamatan Semaka, Wonosobo, Bandar Negeri Semuong, Cukuh Balak, Limau, Kelumbayan Barat, Ulu Belu dan lain lain. Bencana ini telah mengakibatkan rusak dan terendamnya rumah warga, gedung sekolah, jembatan, lahan pertanian, tambak, kolam dan termasuk jalan lintas barat,” paparnya.
Terpisah, disampaikan Dandim 0424 Tanggamus Letkol. Arm. Micha Aruan bahwa apel gabungan kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam merupakan salah satu wujud sinergitas Pemerintah daerah, TNI dan Polri.
Selain itu, apel kesiapsiagaan merupakan wujud dari pengecekan dan pemeriksaan personil dan materil yang nantinya akan dilibatkan dalam penanggulangan bencana yang ada di Kabupaten Tanggamus Lampung.
” TNI, Polri dan Pemerintah daerah Tanggamus bertanggung jawab dalam membantu masyarakat yang tertimpa bencana alam yang ada didaerah. Ini merupakan wujud keterlibatan TNI untuk membantu menanggulangi bencana alam yang akhir akhir ini mulai terjadi didaerah karena kondisi cuaca yang ekstrem dalam hal ini curah hujan tinggi sehingga beberapa daerah di Tanggamus terjadi bencana alam dan tanah longsor,” jelasnya.(*).