Lampung – Keluhan tak didengar seorang driver limbah rumah tangga curhat ke media sosial terkait TPA Bumi Ayu Kabupaten Pringsewu Lampung.
Di akun faceebok Fredi yant Giggs di media sosial menuliskan yang di depan pada bersolek dengan kedatangan Presiden Republik Indonesia.
Tapi, tak adakah yang memperhatikan yang didalam dalam. Terus nasibnya TPA BUMI AYU bagaimana kalau sudah begini.
Apa iya sampahnya akan sampai keluar ke pintu gerbang dan menutupi jalan desa yang menghubungkan antara BumiArum dan Bumi Ayu serta daerah sekitarnya.
Setiap yang masuk roda tiga atau roda 4, Fredi pun tidak mengetahui kalau plat merah bayar juga atau tidak.
Padahal, sama sama ada retribusi ke setiap pelanggan, sekali buang sudah bertarif sesuai dengan PERDA NO.5./2020( kata mereka ). Jika sampah ini dikelola pasti gak akan seperti ini.
Sambung Fredi, bagaimana Babe selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pringsewu yang baru. Adakah solusi untuk ini.
“Jika kami ambil ke pelanggan terus harus buang kemana?apakah harus buang kedepan Gedung Dinas Lingkungan hidup atau kami buang ke sembarangan tempat,” keluh Fredi dalam unggahan di sosial media.
Lanjutnya, kami tidak pernah menolak dengan naiknya retribusi Rp.10.000 untuk Roda tiga ,Rp.40.000 untuk roda 4 masing masing /Rit.
Karena, kami berharap dengan limbah ini kami sedikit membantu Pendapatan Daerah Kabupaten dengan nominal retribusi yang masuk ke kas Daerah melalui TPA.
Tapi, jangan hanya menaikkan retribusi sedangkan untuk kenyamanan dan keamanan kami masuk saja tak difikirkan serta dampak lingkungan tidak di perhatikan.
Fredi menjelaskan, dirinya selaku driver limbah rumah tangga mewakili rekan rekan menyampaikan ini di sosial media sebab teriakan dan keluhan kami tak di dengar oleh salah satu ASN yang menjabat sebagai Kepala atau ketua di TPA BUMI AYU yang ada di sana.
Dirinya pun sudah menitipkan surat untuk menjadwalkan berdialog dari tahun 2020 namun tidak pernah terealisasikan.
“Kapan kita bisa duduk ngopi bersama sambil berdialog, di kantor Dinas boleh, dirumah kami juga boleh,” pintanya.
Di penghujung curhatan di media sosial Fredi pun menuliskan permohonan maaf jika bahasa yang ia tulis kurang tersusun dan tidak sopan.
Menurutnya, dirinya hanyalah tukang sampah serta sekolahnya pun tidak sampai bangku kuliah.
Hingga berita ini diterbitkan belum ada keterangan resmi dari pemilik akun Fredi yant Giggs juga Dinas Lingkungan Hidup Pringsewu. (Bram).