Kisah Mbah Wagini (75) , buruh pencetak batu bata upah 15 ribu

  • Whatsapp

Lampung – Nama aslinya Wagini. Diusia diatas 70 tahun. Ia masih aktif bekerja keras. Seorang ibu empat anak itu sudah bekerja puluhan tahun bekerja menjadi kuli pencetak batu bata.

Seorang nenek yang sudah berumur 75 tahun itu. Iapun tinggal bersama anaknya di dusun Saribumi Pekon Wates Selatan Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu Lampung.

Bacaan Lainnya

Caption (istmw) Mbah Wagini buruh pencetak batu bata warga dusun Sukabumi Pekon Wates Selatan Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu Lampung. Sabtu (09/19/21). (Red).

Sosok nenek yang dikenal ceria. Mbah Wagini nama panggilan akrabnya merupakan tulang punggung keluarganya.

Untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari hari di situasi pandemi Covid 19 saat ini. Mbah Wagini harus lebih x-tra bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama anaknya.

Ditengah teriknya matahari Mbah Wagini bersama dua rekannya itu terlihat semangat dan kegigihannya mengumpulkan pundi pundi rupiah untuk makan sehari hari.

Sekalipun, upah yang ia dapat jauh dari kata cukup. Dalam sehari, lima puluh ribu rupiah ia bawa pulang setelah seharian bergelut dengan tanah liat dan melawan sengatan panasnya matahari.

Sebagai buruh upah pencetak batu bata Mbah Wagini nampak terlihat pasrah akan beban hidup yang ia jalani ditengah wabah Covid 19 yang sedang melanda.

Dalam setengah hari bekerja ia berhasil mencetak batu bata 500 biji dengan upah yang ia dapat 15 ribu rupiah.

” Upah 1000 biji batu bata 30.000 rupiah, kalau setengah hari saya dapat 500 biji upahnya 15 ribu rupiah,” jelas Mbah Wagini.

Menurut Mbah Wagini, upah yang ia dapat pun tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup sehari hari. Namun, ia tetap bersyukur dan iklas menjalaninya.

” Ya tidak cukup. Kurang. Tapi, ya mau bagaimana lagi. Kalau tidak bekerja ya tidak makan, saya mau minta sama anak saya malu. Ya kan masih bisa kerja, masih diberikan kesehatan,” terangnya.

Terpisah, Eka Agus Riyanti sang pemilik industri batu bata warga pekon setempat, sosok mbah Wagini menurutnya sosok wanita yang tangguh dan pekerja keras, ulet, dan tidak mau menyusahkan orang lain.

” Mbah Wagini adalah sosok wanita yang tangguh, pekerja keras dan ulet. Dalam sehari ia bisa mendapatkan upah 50 ribu rupiah yang mbah Wagini bawa pulang,” ucapnya.

Eka pun berharap di situasi Pandemi Covid 19 yang sedang melanda saat ini sangat berdampak kepada usahanya.

” Saya berharap perhatian dari pemerintah daerah dengan situasi Pandemi Covid 19 saat ini, apalagi saya memiliki tenaga kerja yang harus dipikirkan,” harapnya. (Red).

Loading

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar