Lampung – Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, menjamin ketersediaan bahan pakan ternak tercukupi, hal tersebut ditegaskan ketika menerima audiensi anggota DPD RI Abdul Hakim, di Mahan Agung, Senin (3/1/22).
Audiensi ini terkait dengan permasalahan peternak, kelembagaan dan peningkatan kapasitas peternak, serta permasalahan dan tantangan petani singkong.
Ketua Pinsar Petelur Nasional (PPN) Wilayah Lampung, Yeni Sulistyowati menyampaikan bahwa Provinsi Lampung saat ini surplus telur dan sebagai penyangga kebutuhan telur bagi ibukota. Rata-rata per hari, Lampung mengekspor telur ke Jakarta sebanyak 70 ton.
Selain itu, guna memaksimalkan serapan atas surplus telur, PPN Wilayah Lampung telah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk mengkampanyekan konsumsi telur, khususnya terkait dalam permasalahan mengatasi stunting. Yeni juga melaporkan, untuk penguatan kelembagaan, PPN Lampung telah membentuk Koperasi.
Terkait naiknya harga telur saat ini, Yeni menerangkan bahwa hal ini terjadi karena kenaikan harga pakan ternak yang berbahan baku jagung.
Menanggapi keluhan tersebut, Gubernur Lampung menyampaikan bahwa Lampung merupakan penghasil jagung tertinggi nomor 3 Nasional dengan hasil panen jagung 2,83 juta ton dari luas panen 474,9 ribu hektar. Untuk itu Gubernur menjamin terkait ketersediaan pakan ternak.
“Saya akan buat kebijakan, tapi saya harap kebijakan itu tidak merugikan berbagai pihak. Petani jagungnya jalan, peternak juga jalan,” ucap Gubernur.
Terkait mahalnya pakan ternak, Gubernur meminta kepada Dinas terkait dan PPN untuk memetakan titik-titik sentra penghasil jagung serta besaran kebutuhan jagung bagi kebutuhan peternak.
Gubernur juga menyampaikan, bagi para peternak untuk bergabung dalam Program Kartu Petani Berjaya. Melalui program KPB ini, peternak dapat memperoleh banyak manfaat. Salah satunya dalam mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dapat digunakan untuk modal membeli pakan ternak.
Di dalam audiensi tersebut hadir juga perwakilan Forum Zakat, Agus yang menyampaikan permasalah terkait penyaluran zakat dan perwakilan petani singkong asal Lampung Utara yang melaporkan harga singkong saat ini telah membaik, di harga 1200/kg. Ia juga meminta bantuan kepada Gubernur agar mendorong perusahaan-perusahaan memberikan pembinaan dan pendampingan agar petani singkong dapat meningkatkan produksinya.
Hadir dalam audiensi Asisten Perekonomian & Pembangunan, Asisten Pemerintahan & Kesra, Kadis Peternakan & Keswan, Kadis Perindag, Kadis Koperasi & UKM, Karo Perekonomian, Karo Kesra.(Dinas Kominfotik Provinsi Lampung).