Lampung (Tanggamus) – Wajah riang warga masyarakat di hari ke 3 pelaksanaan TMMD ke 115 di Pekon Sinar Jawa Kecamatan Airnaningan Kabupaten Tanggamus Lampung.
Terlihat senyum bahagia terpancar dari sosok wajah mbah Sarikem. Seorang nenek yang sudah berusia 65 tahun sudah menetap di Dusun Sindang Bunga belasan tahun.
Mbah Sarikem nama sapaannya, menceritakan kisah dusun Sindang Bunga beberapa tahun yang lalu. Warga masyarakat di dusun sekitar bermata pencaharian sebagai petani pekebun.
Dusun yang berdiri diantara pegunungan dan bebukitan itu membuat mbah Sarikem betah tinggal didusun tersebut. Kebetahan yang di rasakan bukan karena mewahnya atau elitnya sebuah dusun. Namun, karena pemandangan serta udara yang sejuk membuat mbah Sarikem tetap awet muda.
“Setiap pagi hari kami merasakan udara yang sejuk, sinar matahari yang cukup,” ucap mbah Sarikem sambil tersenyum.
Sambil meminum segelas teh, nada bicara mbah Sarikem mulai bernada riang. Perlahan lahan dengan senyum yang menggelitik sosok mbah Sarikem mulai berucap apa yang ada di Dusun Sindang Bunga beberapa tahun lalu.
” Le (adek) , mbah ini sudah tua. Mbah sudah lelah dengan kondisi waktu itu. Bukan karena harta atau kekayaan. Mbah lelah berjalan naik turun dari dusun kedusun. Bukan waktu sebentar jalan yang dilalui mbah,” lirih mbah.
Kata mbah, Ini dulu jalan setapak, hanya bisa dilalui dengan jalan kaki. Dulu belum ada kendaraan motor seperti saat ini. Jadi, mbah dulu bawa hasil bumi digendong pakai karung kalau mau jual kekampung.
Naik turun gunung. Setiap kali mbah harus kekampung kalau mau belanja kewarung. Bukan waktu sebentar berjalan kekampung, berjam jam. Kadang mbah berangkat pagi pulang sore.
” Kadang capek kakinya. Jalan terus menerus. Tapi, harus bagaimana lagi sudah kondisi seperti ini, ” keluhnya.
Nah, kemaren saya kaget le. Kok ada mesin mesin besar dijalan itu. Mbah tidak tau itu mau ngapain. Kok tanahnya digaruk garuk. Kata mbah dengan polos.
Terus mbah nanya sama orang itu, pak ini mau di apain tanahnya kok digaruk garuk? Bapak itu jawab, mau dilebarkan jalannya mbah, ucapnya sambil menirukan ucapan bapak TNI.
Oalah, alhamdulilah kata mbah. Syukurlah biar warga tidak kesulitan lagi jika mau kekampung. Jalannya jadi bagus. Biar mobil bisa masuk ke dusun mbah. Celetup mbah, “syukur mbah bisa beli mobil”.(red).