TAK ADA ISLAMOFOBIA DAN KRIMINALISASI ULAMA

  • Whatsapp

Jakarta – Karena gerah dengan narasi bahwa di Indonesia ada Islamofobia dan karenanya terjadi “kriminalisasi terhadap ulama”.

Maka, pekan lalu Menkopolhukam Mahfud MD menanyakan kepada beberapa aktivis, termasuk ponakan-ponakannya, yang mengidentifikasi diri atau mengaku sebagai simpatisan Rizik Syihab dan FPI (meski bukan anggota FPI) dan gerakan perjuangan yang “katanya” perjuangan Islam.

Bacaan Lainnya

Menkopulhukam Mahfud MD mengatakan,
“Kapan terjadi kriminalisasi ulama? Coba sebutkan satu saja ulama yg dikriminalisasi”, tidak ada yg menjawab.

“Ayo sebutkan satu saja, siapa ulama yang dikriminalisasi sekarang ini. Sebagai menkopolhukam akan saya usahakan untuk bebaskan secepatnya jika ada ulama yang dikriminalisasi”. Tetap tak ada yg menjawab.

Menkopolhukam Mahfud MD menyebut beberapa orang yg punya masalah hukum yg sering disebut sbg ulama.

1. Abu Bakar Baasyir? Itu terbukti secara syah dan meyakinkan terlibat terrorisme. Dia itu dijatuhi hukuman ketika ketua Mahkamah Agung dikenal sbg tokoh Islam yakni Bagir Manan. Tak mungkin Pak Bagir membiarkan kriminalisasi ulama, jika tak ada bukti terlibat terorisme.

2. Bahar bin Smith? Itu dihukum bkn krn menghina Presiden atau mengolok-olok pemerintah, apalagi krn berdakwah, tetapi karena melakukan penganiayaan berat yang korbannya jelas.

3. Rizieq Shihab? Dia tak pernah dihukum atau ditersangkakan krn politik atau kehabibannya tetapi krn terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana umum.

4. Nur Sugik? Itu jelas melakukan ujaran kebencian secara terbuka. Dia juga “bukan ulama”.
Ayo, sebut satu saja kalau ada ulama yg dikriminalisasi. Ketahuilah, mereka yg dihukum itu krn tindak pidana, buka. Karena ulama. Masak, melakukan kejahatan tdk dihukum?

Di Indonesia ini tdk ada Islamofobia. Pejabat pilitik, pemerintahan, pembuat kebijakan, petinggi dan anggota TNI/POLRI sebagian terbesar adalah orang-orang Islam yg tdk mungkin bisa menjadi pemimpin jika ada Islamofobia di sini. Sekarang ini banyak petinggi-petinggi TNI/POLRI yang pandai mengaji bahkan menjadikan markas TNI dan POLRI dbg tempat pengajian dan sema’an Qur’an.

Tak ada kriminalisasi ulama di Indonesia sebab selain ikut mendirikan Indonesia dulu, saat ini para ulama lah yang banyak mengatur, memimpin, dan ikut mengarahkan kebijakan di Indonesia, tutup Mahfud MD.(*/rls).

Loading

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *